Konon di Surga Tuhan berdialog dengan Nabi Adam dalam bahasa Yahudi.Sebelum abad ke-18 teori–teori asal bahasa yg semacam ini dikategorikan sebagai divine origin (berdasarkan kepercayaan),menurut teori ini, manusia mempunyai kemampuan insting yg istimewa untuk mengeluarkan eksperi ujaran untuk setiap kesan yg ditemuinya sebagai stimulus dari luar. Kesan yg diterima lewat indra, bagaikan pukulan pada bel hingga mengeluarkan ucapan yg sesuai, tapi teori ini menyuguhkan suatu kesangsian ketika menemukan fakta bahwa ternyata bahasa manusia itu beragam, jika bahasa memang terbentuk secara natural.
Selain itu ada anggapan lain mengenai asal usul bahasa menyimpulkan bahwa bahasa primitif dulu merupakan rangkaian bekerja sama. Kita pun mengalami kerja serupa, misalnya sewaktu mengangkat kayu kita secara spontan dan bersamaan mengeluarkan ucapan-ucapan tertentu. Karena dorongan tekanan otot muncullah kata tertentu yg kemudian lahir sebagai sebuah bahasa ungkap. Demikian juga yang terjadi dengan orang-orang zaman dahulu. Sewaktu bekerja tadi, pita suara mereka bergetar sehingga terlahirlah ucapan-ucapan khusus untuk setiap tindakan mereka. Adapun anggapan lain mengatakan bahwa bahasa muncul adalah tiruan terhadap suara alam, seperti guntur, hujan, angin, sungai, ombak samudra dan lainnya, isyarat mendahului ujaran. Para pendukung teori ini menunjukkan penggunaan isyarat oleh berbagai binatang, dan juga sistem isyarat yg dipakai oleh orang-orang primitif. Dalam perkembangan pengetahuan modern, bahasa kemudian menjadi objek kajian yg sangat penting dan kompleks.
Dari gambaran ini ternyata ada kesan psikologis yg berbeda. Kesan-kesan ini mesti diucapkan oleh masing-masing dengan ujaran yg pas. Dengan kata lain, kesan-kesan ini mesti diungkapkan dengan vokal, hingga terucapkan kata-kata. Sebagai umpama software lab bahasa misalnya dari gambaran sungai tadi akan muncul kata-kata seperti : bahaya, ngeri, dingin, menenggelamkan, hanyut, arus dan sebagainya, seperti halnya bahasa, adalah hasil kemampuan manusia untuk melihat gejala-gejala sebagai simbol-simbol dan keinginannya untuk mengekspresikan simbol-simbol itu. Pada masa sekarang ini para ahli atropologi umumnya menyimpulkan bahwa manusia dan bahasa berkembang bersama. Manusia telah jadi penghuni kurang lebih satu juta tahun lamanya.
faktor-faktor yg mempengaruhi perkembangannya menjadi Homo Sapien juga mempengaruhi perkembangan bahasanya, Perkembangan otaknya merubah dia dari setengah manusia menjadi manusia sesungguhnya, Mereka kini mempunyai kemampuan untuk menemukan dan mempergunakan alat-alat dan menemukan metode interaksi yg luar biasa, yakni BAHASA.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa kunjungi arionindonesia.co.id untuk informasi lebih lanjut . Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar