Senin, 16 Oktober 2017

Sejarah Bahasa



Kehadiran manusia sebagai makluk ciptaan tuhan yang maha esa dan makluk yang memiliki akal dan pikiran, kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial, hal ini menuntut manusia untuk dapat saling berinteraksi yang dilakukan baik secara verbal maupun non verbal serta simbolis masyarakat.

Banyak ilmuan yang membedakan antara berbicara dan bahasa. Mereka percaya bahwa bahasa berkembang lebih awal dalam evolusi manusia, dan berbicara telah berkembang jauh lebih awal. Munculnya kemampuan berbicara juga memungkinkan pada beberapa kasus keterlambatan mental pada manusia atau cacat pembelajaran. Salah satu kemampuan yang menarik yang dimiliki oleh pengguna bahasa adalah referensi tingkat tinggi, atau kemampuan untuk menunjuk ke benda atau keadaan sesuatu yang tdak terjadi secara langsung bagi pembicara. Kemampuan ini terkadang berhubungan kepada teori dari pikiran, atau sebuah kepedulian dari orang lain sebagai makluk hidup seperti dirinya dengan hasrat dan perhatian sendiri. Manusia berkomunikasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan.

Begitu juga dengan teknik dan pola komunikasi manusia, berbeda antara manusia sekarang dan manusia pada zaman prasejarah. Pra-sejarah yang dimaksud di sini adalah zaman sebelum manusia mengenal kebudayaan, di mana tulisan termasuk ke dalam contoh kebudayaan itu sendiri. Peranan penting bahasa bagi manusia selain sebagai media software lab bahasa untuk mengekpresikan diri, perasaan, pikiran, keinginan serta kebutuhannya, baik sebagai makluk pribadi maupun sosial. Orang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang dijalin secara lisan maupun tulisan. Dalam melakukan komunikasi bahasa merupakan sesuatu hal yang penting begitupun dipandang dari segi apapun.

Melalui bahasa manusia tidak saja ingin menyampaikan pemahaman kepada orang lain, tetapi juga ingin dipahami oleh orang lain. Bahasa membantu manusia memilik pedoman yang sama dalam menginterprestasikan lungkungannya dengan kata lain membantu manusia menyusun kebudayaan sebagai pedoman hidupnya, karena bahasa terjadi akibat tindak yang berulang-ulang dalam masyarakat hal ini dinilai memiliki fungsi berkelanjutan bagi kebudayaan. 
Sekian, semoga bermanfaat dan jangan lupa kunjungi arionindonesia.co.id untuk informasi lebih lanjut. Terima Kasih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar